Sinetron Religi Ramadhan Asyik Juga

Hadirnya bulan Ramadhan juga disemarakan munculnya sinetron religi. Nggak heran lagi deh, menjelang Ramadhan produser sibuk mempromosikan sinetron religi.
Nah, bagi sobeX sendiri bagaimana suka nggak sih dengan program yang ditayangkan oleh stasiun televisi seperti sinetron religi?


Seperti Fani sandrelia, ia mengakui sinetron di bulan Ramadhan merupakan hal yang biasa. “Udah dari dulu, kalau bulan puasa datang. Sinetron religi banyak bermunculan. Memang sih dengan hadirnya sinetron religi itu bagus. Namun, sekarang ini seolah-olah sinetron religi menjadi sinetron musiman,” ujar cewek yang punya mata sipit ini.


Senada dikatakan Ubay. “Bagi aku sah-sah saja kalau sekarang ini banyak bermunculan sinetron religi. Tentu dong, sinetron yang benar-benar menayangkan pesan-pesan Islam. Jangan sampai katanya sinetron religi malah isi ceritanya tentang percintaan,” ujar mahasiswa UBH ini.


Walaupun begitu sobeX, tidak semua sinetron religi yang begitu. Masih ada sinetron yang benar-benar berbobot. Fani, mahasiswi Psikologi Unand ini mengakui menyukai sinetron Kiamat Sudah Dekat. “Aku suka banget sinetron Kiamat Sudah Dekat. Sinetron ini banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Selain ada pelajarannya, kita juga terhibur dibuatnya. Ada satu hal yang bikin malasnya sinetron religi sekarang. Kalau ceritanya bagus, banyak ditonton orang malah diperpanjang ceritanya. Lama-lama ceritanya ngebosanin” ungkapnya.


Berdeda dari Fani, Ubay malah menyukai sinetron religi yang berjudul Islam KTP. “Kenapa aku menyukai sinetron ini karena nilai yang terkandung dalam sinetron ini persahabatan dan perjuangan,” tutur cowok yang hobi wisata kuliner ini.


Nggak semua sinetron religi yang berbobot. Sinetron yang katanya sinetron religi belum tentu memuat nilai-nilai Islam. Sehingga hal ini menjadi kontroversial di kalangan para ulama kita. Ada yang mengatakan sinetron religi hanya bernilai komersialnya saja, tetapi tidak ada pesan dakwahnya.


Menurut Suci Amalia sinetron religi sekarang ini kebanyakan hanya ber-cover islami. ”Tidak ada nilai atau dasar-dasar Islam yang terkandung didalamnya. Jalan cerita tak mengena,” ujar mahasiswi UNP ini.

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.