Puisi Matematika: Guru Matematikaku

Guru matematikaku

Oleh: Edy Suwarno

Diwajahnya ada bintik-bintik hitam(x,y)
Jerawat memang,
Tapi bukan buatan
Alis matanya rapi bukan diarsir
Bola matanya kongruen dan ekuivalen

Guru matematikaku
Tiap hari bermain angka-angka
Tapi tidak sedang menghitung gaji
Karena gajinya cukup dieja dengan lima jari
Dihubungkannya garis,
Kadang vertikal, sekali waktu horizontal
Tapi bukan sedang membuat sketsa rumah
Karena baginya rumah tinggal menempati
Mau tipe 21, tipe 36, atau yang RSS
Rumah sangat sempit atau rumah sedikit semen

Guru matematikaku
Dahinya terlihat jelas, garis-garis sejajar sumbu x
Suaranya lantang, lugas, tegas bilangan prima
Senyumnya lepas bilangan tak terhingga

Guru matematikaku
Giginya putih bilangan asli
Dadanya bidang segitiga sama kaki
Badannya tegak vertikal

Guru matematikaku
Gajinya berbanding terbalik dengan jasanya
Jasanya berbanding senilai dengan harapan-harapannya
Ucapan dan pikirannya selalu positif
Hasilnya selalu berharga mutlak
Dikuadratkan
Menteri-menteri
ABRI-ABRI
Pegawai negeri-Pegawai negeri
Kuli-kuli
Dan masih banyak lagi
Masih banyak lagi

Guru matematikaku
Bila berjalan ditundukkan kepalanya 120 derajat
Langkahnya sedikit diseret agak loyo
Maklum terlalu banyak membawa rumus
Tak senang melihat pengangguran
Diakhir pertemuan ia selalu berkata PR
Bila sedang marah ia hanya berkata
"coba hitung, sejuta pangkat seribu"
--------------------------------------------
Puisi di atas dibuat sebelum ada sertifikasi guru. Setelah itu tentunya kondisinya berbeda (he....he .....)

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.