Like or Dislike, Mourinho Memang Istimewa

Sejak mengantar FC Porto menjuarai Liga Champions 2004, Jose Mourinho terus menjadikan dirinya jaminan mutu bagi tim-tim yang menggunakan jasanya.

Fakta bahwa komentar-komentarnya yang lugas dan terus terang membuatnya dinilai arogan oleh sebagian kalangan tak membuatnya kehilangan keistimewaan.

Salah satu komentarnya yang "paling arogan", boleh jadi, adalah ketika pertama kali melakukan konferensi pers sebagai manajer Chelsea, 2 Juni 2004,.

"Kami punya pemain-pemain top dan, maaf jika saya arogan, kami juga memiliki manajer top. Tolong jangan sebut saya arogan, tetapi saya adalah juara Eropa dan saya pikir saya adalah orang yang spesial," katanya saat itu seperti dikutip BBC.

Itu masih ditambah kritik dari sejumlah kalangan soal taktik Mourinho yang dinilai pragmatis, hanya mengejar kemenangan tanpa memerhatikan segi estetis permainan.

Namun, siapa lagi pelatih yang lebih konsisten dari Mourinho dalam soal membawa tim meraih trofi, yaitu selalu memberi gelar untuk empat tim berbeda sejak 2003?

Atau siapa lagi, selain Mourinho, pelatih yang punya rekor tak pernah kalah dalam pertandingan kandang di liga sebanyak 149 kali bersama empat tim berbeda?

Jika tak ada jawaban untuk kedua pertanyaan itu, tak ada pilihan selain mengamini pengakuan diri Mourinho, sebagai "The Special One".

Berikut ini adalah rekam jejak karier Mourinho sejak dari FC Porto sampai Real Madrid.

FC Porto (2002–2004)
Primeira Liga 2003
Taca de Portugal 2003
Piala UEFA 2003
Supertaca Candido de Oliveira 2003
Primeira Liga 2004
Liga Champions 2004

Chelsea (2004-2007)
Premier League 2005
Piala Carling 2005
Community Shield 2005
Premier League 2006
Piala Carling 2007
Piala FA 2007

Inter Milan (2008-2010)
Supercoppa Italiana 2008
Serie A 2009
Serie A 2010
Coppa Italia 2010
Liga Champions 2010

Real Madrid (2010- )
Copa del Rey 2011

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.