Mengenal Lebih Dekat Burung Jalak Bali



 Jalak Bali pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989).

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung berkicau yang memiliki ukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25 cm. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali.

Morfologi
Dalam Biologi, Jalak Bali mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Phylum (Chordata), Ordo (Aves), Family (Sturnidae), Species (Leucopsar rothschildi Stressmann 1912) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali.

Masa berkembang biak
Jalak Bali biasanya berkembang biak bersamaan dengan musim hujan. Karena pada musim tersebut tersedia banyak pakan alam di habitatnya dan juga suhu serta kelembabannya cukup ideal untuk penetasan telur.

Ada 3 asumsi masa kembang biak menurut para ahli:

  • Jalak Bali melakukan perkawinan dalam bulan Oktober-Januari (Alikodra, 1979).
  • Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) berkembang biak pada bulan Januari-Juli, cenderung lebih dipengaruhi oleh musim hujan (Suryawan, 1995).
  • Periode kembang biak Jalak Bali dimulai sejak musim penghujan, yaitu berkisar bulan Januari-Maret (Natawira, 1978).

Ciri-ciri atau karakteristik secara keseluruhan

  • Bulu: Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.
  • Mata: Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.
  • Jambul: Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.
  • Kaki: Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan).
  • Paruh: Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
  • Ukuran: Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang.
  • Telur: Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.
Ghiboo.com -

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.