Ribetnya Format Pertandingan EURO 2016

 
Bakal memainkan 51 laga hingga final, benarkah akan mengurangi kualitas dan "drama"?

Piala Eropa 2012 sudah usai, dan La Furia Roja dinobatkan sebagai juara setelah mengalahkan Gli Azzuri dengan skor telak 4-0. Dan skor itu menjadi sejarah skor final terbanyak dan melewati final Jerman vs Bulgaria. Sehingga sudah tiba waktunya kita membahas Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung di Perancis

Format yang melibatkan 24 tim sebagai kontestan putaran final Piala Eropa (Euro) mulai 2016 di Prancis, sebagaimana diketahui, sudah merupakan sebuah keputusan yang diambil otoritas sepak bola Eropa (UEFA), sejak akhir 2008 lalu.

Namun sebagai sebuah keputusan mengenai hal baru, tentu saja rencana penggunaan format itu mengundang kontroversi, kritik, bahkan penentangan. Salah satunya adalah terkait potensi mengurangi kualitas perhelatan putaran final Euro, karena akan ada tambahan sekitar 8 tim (dari yang sekarang berformat 16) yang dinilai kebanyakan berisi "tim-tim medioker" (middle-ranks).

Benarkah demikian? UEFA sendiri secara gigih senantiasa mempertahankan keputusan itu, yang sebenarnya didorong oleh proposal khusus dari Skotlandia dan Irlandia (saat itu), sebagai dua di antara negara yang jarang lolos ke putaran final Euro. Salah satu pembelaaan terbaru adalah sebagaimana dikatakan oleh Direktur Kompetisi Piala Eropa UEFA, Martin Kallen.

Keraguan lain akan format baru (24 tim) ini adalah soal kian "ribetnya" perhitungan dari kualifikasi, lalu penyisihan grup di putaran final, hingga ke babak 16 besar (knock-out) nantinya. Lalu, bagaimana rencana format yang akan diterapkan itu sebenarnya?

UEFA sendiri belum mengeluarkan update resmi soal pengaturan format putaran final (Euro 2016) dengan 24 tim itu. Namun, jika mengacu pada rangkuman keputusan dipakainya format 24 tim finalis di Euro 2016, usai pertemuan UEFA pada 2008 lalu, agaknya yang akan dipakai adalah standar sebagaimana yang (dulu) ada di Piala Dunia (PD) 1986 hingga 1994.

Dalam format itu, sebanyak 24 tim akan dibagi ke dalam 6 (enam) grup berisikan masing-masing 4 tim. Juara dan runner-up tiap grup lantas akan dipastikan lolos ke babak 16 besar (perdelapan final). Untuk melengkapinya, akan ada 4 (empat) tim peringkat tiga terbaik (di antara seluruh grup) yang juga lolos ke 16 besar. Penentuan (terbaik)-nya adalah sesuai aturan terakhir UEFA sebagaimana di kualifikasi.

Alur selanjutnya pun lantas berjalan lebih sederhana. Dari 16 besar, akan berlanjut ke babak 8 besar (perempat final), lalu 4 besar alias semifinal, sebelum kemudian sampai di laga final. Dengan format seperti ini, total jumlah pertandingan putaran final Euro sejak dari laga pembuka atau penyisihan grup pertama hingga final, akan berjumlah 51 laga (dibanding sekarang yang berjumlah 31).

Bagaimana dengan kualifikasi? UEFA yang saat ini beranggotakan 53 negara, dalam rangkuman keputusan ketika itu menyebut bahwa tak ada yang berubah. "Format fase kualifikasi tradisional dengan grup yang berisikan antara 5-6 tim, akan tetap dipakai," ungkap mereka, tanpa menyebut secara spesifik jumlah grup dan ketentuan lolosnya.

Potensi berkurangnya kualitas dengan adanya perubahan format ini, mungkin masih diragukan, dan bisa saja terus dibantah oleh UEFA. Tapi, soal bakal berkurangnya drama di putaran final, justru diakui sendiri oleh Presiden UEFA, Michel Platini, beberapa hari lalu.

"Akan berkurang (laga) dramatisnya di (penyisihan) grup. Tapi, kan masih ada putaran knock-out 16 besar," ujarnya pula, sambil tetap membela keputusan mereka, yang diperkirakan bisa menghabiskan 29 sampai 31 hari (tergantung jadwal) pelaksanaan putaran final Euro, kelak mulai tahun 2016 itu.

http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15107857

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.