Kisi-kisi Teori Kejuruan UN SMK

Teori kejuruan yang merupakan mata pelajaran kompetensi keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai diujikan pada Ujian Nasional (UN) utama tahun 2009/2010 di UN pada jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK).

Meskipun materi ujian ditambah,namun kategori kelulusan tidak akan diubah. Nilai minimal kelulusan tetap dengan rata-rata 5,5 dengan nilai 4 maksimal di dua mata uji. Nah bagi adik-adik para siswa SMK dan sederajat untuk kesuksesan kamu silakan download dan pelajari Kisi-kisi Teori Kejuruan yang diperuntukkan bagi siswa SMK

Download Kisi-kisi Teori Kejuruan UN 2011 SMK

Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Teknologi
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Kesehatan
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Pertanian
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Akuntansi
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Penjualan
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Pariwisata
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Seni
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Kerajinan
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Teknologi Kerumahtanggaan
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Pekerjaan Sosial
Kisi-kisi UN SMK Teori Kejuruan for SMK Administrasi Perkantoran

Pada pelaksanaan UN sebelumnya, mata uji teori kejuruan baru merupakan prasyarat untuk melakukan ujian praktik. Tahun ini kita sudah siap memasukkan teori kejuruan sebagai mata pelajaran yang diujikan pada UN.

UN SMK dilaksanakan dua tahap, ujian pertama adalah tahap praktik kejuruan dilakukan di masing-masing sekolah dipandu oleh mitra industri. Ujian praktik kejuruan dilaksanakan sebelum UN Utama. Ujian kedua adalah UN Utama meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.

Ujian praktik kejuruan termasuk ke dalam mata uji dalam UN dan sebagai pembagi rata-rata nilai UN keseluruhan. Sementara, nilai minimal lulus untuk ujian praktik kejuruan adalah 7,00.

Soal ujian praktik kejuruan dan teori kejuruan dirancang sedemikian rupa berlaku secara menyeluruh sesuai standar isi yang disahkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Jadi tidak perlu ada kekhawatiran apa yang akan diujikan. Pada prinsipnya materi secara kurikulum sudah diajarkan dan kita memperhatikan range kemampuan kompetensi siswa. Jadi pasti soalnya juga bukan yang sulit-sulit sekali, tetapi juga bukan soal-soal yang sederhana.

Uuntuk pembelian bahan ujian praktik akan didukung dari anggaran Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) sebanyak Rp 180.000,00 per siswa setelah ada tambahan pagu dari anggaran sebelumnya Rp 120.000,00.

Dana ini disalurkan melalui mekanisme dekonsentrasi ke pemerintah daerah. Alokasi dana BOMM ini ditujukan untuk sekitar 3,2 juta siswa SMK dari total 3,6 juta siswa SMK.

Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK nilai ujian praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN.

Beberapa Peraturan Baru UN SMK

Beberapa aturan aturan baru dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2011 diantaranya adalah pemberlakuan lima paket soal, komposisi penilaian, tiadanya kesempatan ujian ulang bagi siswa yang tidak lulus, serta ditiadakannya tim independen. Meskipun begitu, para guru dari beberapa sekolah menilai, secara umum mekanisme dan pelaksanaan UN tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Terutama dari UN praktik, karena dari situ akan terlihat sedalam apa siswa menguasai materi pelajaran.

Dari sekian banyak perbedaan dalam pelaksanaan UN 2011 dengan tahun-tahun sebelumnya, perbedaan paling nyata adalah pemberlakuan lima paket soal dan mekanisme pembagian soal secara acak. Kedua peraturan tersebut merupakan hal paling penting untuk disosialisasikan karena banyaknya keluhan, baik dari siswa maupun para guru tentang pemahaman mereka.

Sementara untuk bobot penilaian, selain 60:40, khusus pada SMK juga menggunakan komposisi lain, yaitu 70 persen dari hasil UN praktik dan 30 persen berdasarkan UN tulis. Aturan baru ini seharusnya dapat melegakan para siswa, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya, kelulusan 100 persen dibebankan kepada hasil UN.

Ketua Panitia UN dan Ujian Sekolah SMKN 40 Jakarta Sukarno mengatakan, bobot praktik 70 dan 30 persennya adalah hasil UN tulis diberikan untuk membidik output dari pembelajaran yang diterima siswa. Perbedaan lain yang mencolok adalah ditiadakannya tim pengawas independen dari perguruan tinggi. Pada tahun sebelumnya seperti UN 2009 dan 2010, pengawas dari PTN dibutuhkan untuk membantu melakukan pengawasan pelaksanaan UN di sekolah. Namun, saat ini para guru mengaku siap melayani siswa sebaik mungkin, guna meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan UN.

Meskipun berbeda, masalah pelaksanaannya tetap sama. Sama-sama perlu tanggung jawab penuh dalam melaksanakannya..

0 komentar:

Posting Komentar



Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.